lihat juga http://berawal-dari-pesantren.simplesite.com/
KYAI KOK BERPOLITIK….!!!!
Secara
umum kyai dapat diartikan orang yang mempunyai pesantren atau orang yang diberi
anugrah oleh Allah berupa ilmu pengetahuan yang luas dibidang keagamaan. Kyai
juga bisa diartikan sebagai orang yang terpelajar, yang membaktikan hidupnya
demi Allah untuk menyebarluaskan serta mendalami ilmunya dilingkungan
pesantren, dan orang yang menyandang predikat sebagai penerus tugas para nabi dan
rosul dalam hal menyampaikan ajaran agama.
Sedangkan
yang saya ketahui politik adalah suatu cara atau siasat yang diliakukan
seseorang atau kelompok demi mencapai apa yang dituju. Bahkan yang lebih ironi,
demi mencapai tujuan itu mereka tidak memandang atas bawah dan kanan kiri
pokoknya asal keinginanya dapat terpenuhi sikat saja.
Dari
pengertian diatas kadang saya merasa gelisah dan ada yang mengganjal dalam
fikiran jika mendengar ada kyai yang terjun kedunia politik. Saya adalah salah
satu orang yang kurang setuju jikalau kyai berkiprah didunia politik. Alasanya
tentu sangatlah sederhana.
Bagaimanapun
kyai adalah menjadi simbol panutan yang erat kaitanya dengan kehidupan
beragama. Bagi seorang kyai terlalu banyak dampak negatif yang ditimbulkan jika terjun kedalam dunia
politik dan akan ditanggungnya serta akan ditanggung oleh umat yang berada
dibawahnya.
Sebagai
contoh dari dampak negative kyai yang terjun kedalam dunia politik adalah bubar
santrinya. Loh, bagaimana santri tidak
akan bubar jikalau kyainya saja selalu tidak ada ditempat. Istilah jawanya
kyaine wae nggak ngangkremi. Lalu
santri mau belajar mengaji kesiapa? Santripun akan merasa tidak diperhatikan
dan keberadaanya sia-sia karena tidak mendapatkan sentuhan ilmu yang tentunya
akan menjadi benteng dan juga pegangan hidup
dimasa depan.
Bermain
politik cenderung bersentuhan dengan rayuan, tipuan, dan jebakan dalam berbagai
bentuk. Jebakan itu biasanya berbentuk kekuasaan, materi, permainan kotor, tipu
daya bahkan fitnahan. Mau diakui atau tidak, tidak semua kyai yang kita miliki
cerdas dan pintar dalam melakukan kiprah politik.
Perasaan
akan tergores manakala kyai kita melakukan cedera politik. Cemoohan dan
kata-kata sinis akan terlontar dikalangan publik. Semestinya kyai ditempatkan
pada posisi yang netral, hanya mengurusi kemaslahatan umat bukanya berpolitik
yang nyata-nyatanya berwajah kotor.
Kyai
boleh berpolitik tapi alangkah baiknya politik itu ditinggalkan karena sangat
sedikit sekali manfaat untuknya. Jika melihat dari realitanya, dampak negative
yang timbul amatlah besar. Bahkan yang lebih tragis antar kyai sampai saling
menggugat dan menyalahkan satu sama lain yang dapat memutuskan tali
silaturrahmi diantara mereka. Jika seperti itu yang terjadi, bisakah kyai
dikatakan sebagai uswah bagi santri dan masyarakatnya? Tentu tidak. Memberi
contoh yang baiklah baru dikatakan sebagai uswah bukan mengajari bermusuhan.
Kyai
tetap kyai. Tidak perlu terjun berpolitik. Mengurus, mendidik, mengajar dan
menanamkan ilmu untuk para santri sebagai bekal hidup dimasa depan supaya menjadi
orang yang berguna. Ya, berguna. Tentunya untuk diri sendiri, masyarakat dan
Negara.
Assalamu'alaikum mas,, saya orang yang senang di pimpin sama orang yang tahu agama mas,,
ReplyDeletekalau njenengan lebih senang di pimpin orang yang tau agama (kyai), atau bukan kyai mas ?
kalau keyai jadi ketua suatu pondok maka keyai berhak merubah segala sesuatu di pondok yang tidak sesuai dengan peraturan. kalau saja keyai jadi kepala negara di suatu negara pastinya ada banyak kekuasaan yang di dapat untuk membenahi agama yang melenceng..
waalaikum salam, sayapun begitu, namun bukan berarti kita anarkis ketika di pimpin yang bukan kiyai bukan?
Delete